Bank Air Susu Ibu Perspektif Kaidah Fikih Dar' al-Mafāsid Muqadam a’lā Jalb al-Mashālih

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tentang bagaimana hukum bank ASI perpektif kaidah fikih dar’ al-mafᾱsid muqadam a’lᾱ jalb al-mashᾱlih, adalah penelitian kepustakaan (library reseach), yaitu yang data dan bahan dipergunakan berasal dari sumber-sumber baik berupa buku, ensikolopedi, jurnal, majalah, surat kabar, dokumen. Pendekatan dalam menggunakan pendekatan tarjih. Menurut ulama Syafiiyah metode tarjih ialah mengumpulkan dua argumen bertentangan kemudian dicari titik temu antara keduanya. Bila tidak ditemukan temu, maka langkah harus diambil menggulkan salah satu lainnya. Langkah terakhir menggugurkan lemah menetapkan lebih kuat. Dengan diharapkan mengenai mendapatkan sesuai relevan terhadap ruang waktu ada di Indonesia.. Hasil menunjukkan bahwa 1) Bahwa pengumpulan Bank akan dapat menyebabkan percampuran nasab bayi mengkonsumsi semua wanita mendonorkannya, sehingga menimbulkan kerancuan permasalahan nasab. Maka secara langsung adanya berlawanan maqāṣid al-Sharī‘ah menjaga nasab/ḥifẓ al-Nasb. Analisis ḥifẓ al-Nasb tersebut seelah mengkaji pendirian Indonesia melihat keadaan sosial beranekaragam serta rendahnya pemahaman masyarakat dampak persusuan (raḍāʽ ) kelegalan sesuatu dicegah, (2) Kemungkinan besar terjadi pernikahan diharamkan. Hal merupakan para pendonor, (3) tim dokter menyatakan kebutuhan terlalu mendesak. perspektif al-Maf ᾱ sid muqaddam ʽalā al-Maṣhāliḥ, ulasan atas disimpulkan haram mendirikan ASI. Meninjau mudarat banyak daripada manfaatnya. Argumen urgen disebabkan banyaknya bencana alam, prematur, lain sebagainya sesungguhnya telah diatasi menyusukan anaknya pada perempuan diketahui jelas garis keturunan atau kecerdasannya. Pertimbangan terkait keharaman kemungkinan tersebarnya penyakit, jelasnya raḍā‘,